Jumat, Juni 02, 2006

SATU KEAJAIBAN DALAM AYAT-NYA

Mataku terpaku pada apa yang kulihat didepanku, suatu hal yang tanpa sengaja kutemukan. SubhanaAllah, betapa besar kuasanya, dadaku terasa bergetar, tanganku terasa dingin. Pipiku basah karenanya.Benar-benar luar biasa!. Berulang-ulang saya terus membacanya kata demi kata......ALLAHU AKBAR !! ini benar-benar kuasa Tuhan. Kulihat tahun penulisanya Okt 99', itu artinya sudah 7 tahun artikel ini tertulis. Kenapa baru sekarang saya baru tahu ? Ataukah yang lain sudah mengetahuinya.

Ah....tidak apa-apa saya akan menuliskan kembali apa yang baru-baru ini saya temukan. Sedikit berbagi dengan yang lain. Semoga ini bisa menambah dan mempertebal iman kita.
Ini penemuan saya..:

(penelitian Dr. Ahmad Khan Samer Chowadhary dari Duke University)
[Hudzaifah.org]

Ketika menjejakkan kaki di kantor Dr. Ahmad Khan, perasaan saya berkata, wawancara kali ini bukanlah wawancara biasa. Perasaan ini muncul karena salam penuh semangat Dr. Ahmad Khan. Mata Dr. Ahmad Khan berbinar-binar. Dia seperti sedang menekan kebahagiaan yang luar biasa. Lelaki di hadapan saya bukanlah Dr. Ahmad Khan yang di kenal rekan-rekannya sebagai pria lembut dan pemalu. Dr. Ahmad Khan ini penuh percaya diri dan tenang.

Saya mulai bertanya-tanya pada diri saya sendiri apakah saya tidak salah mendengar berita yang membawa saya kepadanya? Dr. Ahmad Khan menuturkan, dia tidak hanya menemukan bukti tentang pengarang Al Qur'an, namun juga "pengarang" manusia !

Hanya sedikit yang saya ketahui ketika melangkahi pintu lab genetik. Saya tidak mengira akan menemui ilmuan yang penemuannya akan sehebat Galileo, Newton dan Einstein. Saya pikir saya akan sekedar mewawancarai perkembangan bukunya tentang genetik dan islam. Saya merancang pertanyaan sekitar moralitas kloning, sedikit sisipan tentang ilmu genetik dan bagaimana menempatkan genetik dalam perspektif islam. Bayangkan saya berantakan

--- Saya teranganga " Anda bercanda, kan?" ---

" Tidak! Subhanallah! Tidak! " Dia tertawa sangat lebar sembari menyingkirkan tumpukan kertas di mejanya. Saya menoleh pada dinding kantornya. Kalau tidak karena kaligrafi ayat kursi dan foto keluarga, dinding itu kosong. Tidak ada pertanda ruangan ini di tempati lulusan Summa Cumlaude dari Duke Uiversity. Walau dia ilmuan muda yang tegah menanjak, terlihat cintanya tertumpah hanya untuk Allah dan penelitiannya, ijasah dan penghargaan, baginya sekedar sebentuk kertas. Pertanyaan yang saya siapkan tidak sesuai lagi. Saya mencoba menggali bagaimana sebenarya penemuan dan apa sesugguhnya yang dia dapatkan.

" Telah beberapa tahun sejak pendidikan doktoral, saya berfikir tentang kemugkina adaya iformasi lain salain konstruksi polipeptida yag di bangun dari kodon DNA. Setelah shalat Jum'at, saya mendapatkan gambaran samar. Saat itu imam membaca satu ayat dan saya megaitkanya dega DNA "

Dr. Khan bagkit, meraih Al Qur'an di rak tertigginya. Al Qur'an itu lecek. Kombinasi yang menarik, ilmuan dan pecinta kitab suci. Dr. Khan mencium Al Qur'an dan membuka halaman tertentu " Audhu billaahi min asy syatan ir-rajiim. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wafi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-Haqq..." artinya :
" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan PADA DIRI MEREKA SENDIRI, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'a itu adalah benar...."

---- " surat apa itu ? "----

"Fussilat ayat 53. Kamu mungkin pernah mendengar ilmuan bernama Keith Moore ?"

--- " Rasanya.... Bisa menyegarkan ingatan saya?"---

" Keith Moore ahli embriologi. Setelah membaca Qur'an, dia melihat kesamaan antara penjelasan Al Qur'an dengan ilmu pengetahuan modern. Dari sini dapat kita simpulkan Qur'an memberika bukti kebenaran dalam diri kita. Empat belas abad yang lalu mikroskopis belum di kenal. Saya lantas menyadari Qur'an memiliki beberapa tingkatan arti. Sebagian hanya di ketahui Allah. Ketika medengar surat itu, saya lihat 'ayatiinaa', menggunakan kata yang sama maknanya dengan ayat Allah. Dan 'ayatiinaa' ini ada dalam diri manusia. Saya mempelajari genetik. Saya memperkirakan ayat yang dimaksud ada dalam DNA kita."

----" Spekulasi bukan ?"---

"Pertama kali , ya. selanjutnya saya memperoleh petunjuk samar. Ada kemungkinan ayat Qur'an bagian gen manusia. Satu hal yag perlu di catat, banyak DNA hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini di sebut junk DNA atau DNA sampah. Masya Allah, ternyata area itu dari makna sampah. Sebalikya itu adalah kata dari Allah, Pencipta, tanda kebesaran Allah, bahwa Allah yang memberi nafas kehidupan kita."

---" Bagaimana Anda menguji hipotesa Anda dan dengan siapa lagi Anda mendiskusikan ini?"---

"Lab Gen mendapatkan proyek dari pemeritah untuk meneliti gen dan kecerdasan. Ketika ide ini mucul, kami sedang berkonsentrasi pada area kromosom 19. Saya berdiskusi dengan adik lelaki saya, Imran. Imran ahli analisa sistem. Saya mengajaknya berfikir tentang cara menemukan ayat Al Qur'a dalam kromosom 19. Ini pekerjaan sulit. Kami harus menemukan huruf arab yang mungkin di bentuk dari kodon melalui sistem perlambangan dan meneliti apakah kombinasi ini menghasilkan ayat Al Qur'an. Januari tanggal 2, pukul 2 pagi lalu kami menemukan ayat yang pertama, alhamdulillah. " Audhu billahi min asy sytan ir-rajim.Bismillaahirraahmaanirrahim. Iqra bismirabbika ladzi khalq " Artinya : "Bacalah degan nama Tuhan yanng menciptakan!"

---" Ayat yang pertama di turunkan pada Rasulullah SAW?"----

"Ya! Saya juga terkejut. Begitu kami menemukan ayat yang pertama, ayat yang lain muncul satu demi satu secara cepat. Sejauh ini kami telah menemukan 1/10 ayat Qur'an. Setelah itu tersendat. Kendalanya masih banyak gen yang belum diteliti ilmuan. Walaupun kami ingin meyebarkan penemuan kami secepatnya, kami harus meyakinkan kepala kami terpasang dengan benar. Beberapa pekan lalu saya berdiskusi dengan beberapa ahli genetik. Semoga penemuan ini bisa di sebarluaskan musim gugur ini.

Saya yakin penemuan ini luar biasa dan saya berani mempertaruhkan karir saya untuk ini. Saya telah membicarakan penemuan saya dengan dua rekan lab saya. Percayalah, ini kali pertama Clive dan mMartin (dua rekan kerja) mau berdiskusi tentang agama atau islam. Saya juga menyurati dua ilmuan yag selama ini sinis terhadap islam; Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreismana dari Universitas Berlin. Saya yakin mereka takkan sinis lagi."

Dr. Khan menyodorkan dua halaman kertas. Yang satu di penuhi huruf T, C, G dan A. Yanng lain huruf arab yag jelas terbaca, bahkan 'Qaf' dengnan dua titiknya. Saya menanyakan artiya.


"Surat Al Baqarah ayat 6, bunyinya : "Bagi orang tak beriman, sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan; mereka tak kan percaya"
Halaman yang satu lagi memuat kombinasi nucleotida. Setiap tiga kode melambangkan satu huruf arab."

---"Apakah ada pesan untuk para pembaca ?"---

"Semoga penerbitan buku saya " Qur'an dan generik " semakin menyadarkan umat islam, Islam jalan hidup yanng lengkap. Kita tidak bisa memisahkan agama dari ilmu, politik, pedidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari tak ada gunanya mempertentangkan ilmu dan agama."

Saya menghirup minuman saya, menatap mata coklat Dr. Khan seksama. Saya yakin Isnya Allah sedang menatap masa depan umat.

Subhanallah, luar biasa bukan ! Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran kawanku saat ini. Saya terus memikirkannya. Bayangkan jika satu kata saja dalam Firman Allah begitu besar artinya, dan luar biasa kuasa yang diperlihatkan. Mungkinkah kata-kata dalam ayat-ayat Allah yang lain juga terdapat kekuasaan Allah. Dan ya..... Saya yakin pasti ada. Tak ada yang sia-sia dari apa yang telah diciptakanNya. Dan kemudian saya berfikir lagi, seandainya ilmuan-ilmuan besar eropa di sana seperti Einstein, Galileo, Newton dan ilmuan-ilmuan besar lainnya adalah seorang muslim, penganut agama Allah, mungkin mereka akan menemukan hal-hal yang lebih besar dan hebat lagi dari apa yang telah mereka temukan dulu. Dan saya pun berkata dalam hati, betapa meruginya mereka. Lalu apakah kita juga akan mejadi orang yang merugi?.

Kawanku belum ada kata terlambat. Masih banyak ayat-ayat Allah yang perlu digali kebesarannya. Masih banyak rahasia yang disembunyikan Allah dalam ayatNya. Semoga saja dengan ini kita semakin semangat untuk menuntut ilmu. Benar kata Dr. Khan, kita tidak bisa memisahkan agama dari ilmu, politik, pendidikan atau seni.(Mty,TA 15.020606)