Senin, September 11, 2006

Teruntuk Ayah dan Bunda, Tuhan masih selalu tersenyum pada kita......




Rabu, 02 Agustus 2006, 17:45, Di kamar kost

Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, Ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
sumber: Dorothy law nolte

Ayah , Bunda....
Bersabarlah..,Ananda sedang berjuang
membawa mimpi ketempat suatu hari
Disini... tidak akan lama, tidak akan lama.
ya..kenapa Bunda? Bunda bertanya bagaimana makanku? tidak cukup uang?
ah,,,gampang Bunda, tidak usah khawatir
Nandakan bisa syaum Daud Bunda ..hehe.
Ada apa Bunda?! Bunda bilang aku akan kurus? nanti sakit-sakitan?
Wah.. tidak apa-apa Bunda, kurus-kurus tapi berisi. Nanda masih tetap aktif dan lincah kok Bunda.
Ciat..ciaat..ciat... tuh kan Bunda , tidak apa- apa..
Sakit? puasa itu justru menyembuhkan penyakitku Bunda..Sahabat Nanda pernah bilang kalau sakit, puasa saja,Begitu Bunda..
Kenapa Ayah..?!Ayah bilang ayah akan kesulitan membayar uang kuliah nanda?
Wah..jangan khawatir Ayah.
Allah maha pengasih. IA tidak pernah tidur
Nanda ingat kata HR Muslim .
"Siapa mendapat cobaan ( kesulitan, kesusahan, kemiskinan, dan sebagainya) dalam memelihara atau merawat anak-anaknya, tetapi dia tetap berusaha merawat mereka sebaik-baiknya, maka semua cobaan itu menjadi dinding baginya dari neraka ".
Maka bersabarlah ayah, bersabarlah...
Nanda akan belajar. Nanda akan mendapatkan beasiswa
We have much Moslem family in the world dad,,,
Banyak jalan ayah....
Nandakan bisa bekerja..buat bantu ayah..
Kenapa Ayah ?!? Ayah bilang Nanda akan malu?
ah.. tidak ayah. Tidak sama sekali.
Bukankah ini Halal. Bekerja itu menyenangkan.Nanda tidak malu. Nanda justru merasa hebat, bisa membantu ayah. Dibandingkan mereka..
loh..sekarang kenapa Ayah Bunda menangis? Apa!? kalian bilang kalian akan jarang menegokku disini, karena tak ada ongkos buat kemari?
Ayah...Bunda.. Nanda bukan anak kecil lagi.Nanda sudah menjadi mahasiswa!
Nanti..rasa kangen Nanda akan nanda sampaikan kepada ALLAH, terus.. nanti Allah akan menyampaikannya kepada Ayah dan Bunda. Allahkan punya banyak malaikat...
Tidak apa-apa Ayah..tidak apa-apa Bunda...
Nanda senang tiap pagi berjalan ke kampus..
Nanda senang tiap hari makan nasi jagung
Nanda senang walau Ayah Bunda jarang hadir disini
Nanda akan selalu tersenyum..
Biar Ayah Bunda tidak khawatir padaku...
Nanda akan selalu ceria..
biar ALLah pun selalu tersenyum padaku :)
Kepada kawan,kepada sahabat, kepada bu warung, kepada bu dosen, pak dosen, Kepada DUNIA...!
Nanda akan selalu tersenyum..
Nanda tidak akan menangis..tidak akan menangis.........

Jumat, 04 Agustus 2006, 00:45 Dini hari, Di kamar kost

" Demikian itu disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri. sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hambanya " ( Al-Anfaal (8):51)

Selamat malam Ayah...Bunda...
Tulisan ini entah yang keberapa kalinya kutuliskan untuk kalian.
Bagaimana keadaan Ayah dan Bunda?
Nanda...?1?
ah..Alhamdulilah ..Nanda disini masih bisa tersenyum pada dunia.Namun entahlah, apakah hanya lahir nanda yang mampu tersenyum sedang batinku menangis. Mampukah kusembunyikan ini kepadamu ayah... Saat akhirnya kuberlari bagai pengecut dan menangis. Nanda telah kalah.
Maafkan nanda ayah..Nanda tak mampu membendungnya.
ya bunda.. maafkan nanda. Embun mata ini akhirnya pecah. Nanda telah gagal. Nanda gagal di semester ini . Nanda khilaf, nanda terlalu ceroboh, Nanda terlalu...ah
Ayah... jangan kau hukum nanda karena diammu, karena nanda tau ayah tak pernah mengetahuinya . Sanggupkah nanda mengatakan bahwa nanda gagal...?. Sanggupkah nanda menahan sakit ini dan bangkit kembali?
begitu banyak harapan yang ayah bunda berikan pada nanda . Begitu banyak senyum dan doa yang ayah tanamkan pada sebuah mimpi.Yang ayah telah nantikan di kemudian hari.
Bagaimana bisa Nanda lupa akan itu semua..Mampukah nanda kembali pada hari yang membanggakan itu. Mampukah nanda mengembalikannya..
Bunda..begitu besarkah arti sebuah nilai ..
Apakah suatu kebanggaan hanya didapat dengan bernilai A ?
ayah, katakanlah padaku. apa nanda telah gagal? Apa nanda saat ini tak berarti lagi. Apakah senyummu begitu berarti dalam sebuah nilai ?
Ah.. hati ini begitu sakit bunda. Sakit.. Nanda telah mengecewakan bunda. Nanda tak ingin bunda tau. Bibir ini terlalu beku untuk bertemu. Nanda tak ingin ayah kecewa.
Biar nanda simpan saja. Biar nanda yang menangis sendiri. Biar nanda saja yang merasa sakit...
Nanti, kan kubawakan mimpi yang lain. Nanda berjanji, InsyaAllah takkan khilaf lagi. Mungkin malam ini, nanda perlu menutup mata. Merenung dan instropeksi. Besok, embun mata ini takkan pecah lagi . cukup hari ini..
Bu dosen, pak dosen ...maafkan saya yang mungkin sedikit mengecewakan. Tapi, saya yakin anda pun pasti punya anak . Maka mengertilah..mengertilah.. kami bukan seharga nilai..kami hanya seorang anak. Yang berusaha berlari terseok mengejar mimpi...
Selamat malam ayah..selamat malam bunda..selamat malam bu dosen, pak dosen. selamat malam kepada semua yang terbangun malam ini. Tuhan masih selalu tersenyum pada kita . ... Allahu ya Azis..ya aliimu..ya ghofar
"....dan sekali-kali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hambaNya" Fush shilat(41):46

Senin, 11 September 2006 04:45 dini hari, di kamar kost

SELAMAT PAGI ALLAH...!!!1
Bismillahirrahmanirrahim.....cukup hari lalu. Kan kumulai dengan yang baru.
Selamat pagi Ayah..Selamat pagi Bunda...Selamat pagi kawan, pak dosen, Bu Dosen...selamat pagi semua...Selamat pagi DUNIA! Semangat...semangat..semangat..!!
SEMANGAAAAT!!!

Ayah..bunda.. nantikan nanda dikemudian hari...mimpi itu kan kubawakan untukmu.
Sungguh .aku mencintai diriku. Nanda akan berjuang lagi. Doakan nanda ya bunda..Bismillah...