Kamis, Agustus 26, 2010

Basmi Sality !!

Baru-baru ini, kembali lepi saya harus ber-urusan lagi dengan yang namanya virus. Kali ini saya dibuat pusing sama yang namanya Sality. Gila! dia berhasil memblok semua program-program saya. Kok bisa lolos?. Jadi begini awal mula musababnya kenapa tuh sality bisa lolos masuk padahal dah masang anti virus pula. Suatu ketika saya ad praktek komp yang mengharuskan firewall-nya di nonaktifkan dulu. Nah setelah praktek, saya lupa aktifin lagi tuh firewall, dan saya dengan santainya bebas ber-inet ria dengan firewall terbuka (buagooooooosss...). plus ditambah saya suka lalai update anti virus. Secara, biasanya tuh antivirus update otomatis, eeee..waktu itu ga tau knapa pas minta di manual, heran..kok bisa bareng gitu ya...
akhirnya, ya tau sendiri, bebas sebebas-bebasnyalah para virus dan rekan sejawatnya berseliweran masuk ke lepiku dan melahap semua file-fileku. 
Sempet pasrah juga, ada yang bilang 
" udahlah mun...di Install ulang aja". Mendengar kata install ulang aja, rasanya sudah pening. 
" Mang ga ada cara lain apa..?"  pikirku

Dalam keadaan pasrah mau di install ulang, seorang rekan yang biasanya nanganin virus dan sejawatnya tiba-tiba nongol
" oh sality...di norman aja mun, ga perlu di install ulang. InsyaALLAH bisa".
"ALhamdulillah..." kataku. Denger kata ga usah di install ulang rasanya sudah membuat hatiku sedikit plong, seneng rasanya ada yang memberi harapan kayak gini. Dan membuatku ga jadi panik. Jadilah, hari itu saya mendownload yang namanya " Norman Malware cleaner" berharap bisa segera membersihkan para Sality yang menyebar di komp-ku. Dan apa yang terjadi kemudian? jiaaaaaaaaah..kawan-kawan, berhubung jaringan inet di asrama lemotnya minta ampyun, ternyata download tuh norman saya harus nunggu sekitar 3- 4 jaman. Empat Jam coba!.Gubrak!. itu juga dalam keadaan yang make inet dikit. Lah, kalo pas banyak kayak sekarang, karena mang waktunya lagi bebas buat inetan, jiaaaaaah semua anak pasti pada inetan semua kaleeeeeee...dan itu artinya saya bisa menunggu lebih lama lagi.  AAAAAAAARGGGH!
Ternyata, untuk mendapatkan sesuatu memang butuh kesabaran yang extra. Cuman masalahnya lagi waktu buat inetan kan ada batasnya. Dan, donwload Norman-nya pun belum juga selesai, ternyata waktu untuk inetan sudah habis. AArrrrrghk.

Dan, tanpa putus asa, saya coba searching-searching di google buat nyari cara lain menghancurkan sality!huh!. Dan Alhamdulillah kawan-kawan...sodara-sodara...pucuk di cinta ulam pun tiba. Saya menemukannya!!..Yiihaaaaaaaaaaa....
Yaitu dengan pake " sality off".
Kata temen saya kemudian " jiaaaaaaaaaaaaaah mun...emang biasanya pake itu buat ngilangin sality, kemana aja lu"
GUbrak....seeeeeeeetdah kenapa ga bilang dari tadi sih...




Jadi kawan-kawan..kalo kalian terkena sality, jangan panik. Basmi aja pake sality off. Gampang kok makenya.  atau bisa juga pakai  sality killer .
terus, setelah di download ,klik aja dua kali hasil download-tannya, terus biarkan dia bekerja sendiri untuk meng-off kan sality-sality yang telah menyebar di komp kita. InsyaALLAH berhasil, saya dah nyoba. Tapi alangkah baiknya pake Norman Malware Cleaner  juga. Biar lebih afdol.

OKe kawan!semoga bermanfaat dan bisa lebih berhati-hati lagi.
^_^

semangat!

Sabtu, Agustus 21, 2010

Ketika pendidikan menjadi sangat mahal !!!!

"Allah...mau kuliah aja kok susah!" Kataku diantara rekan-rekanku setelah menerima hasil pengumuman jumlah SKS yang harus kami tempuh dari salah satu perguruan tinggi yang beberapa minggu lalu kami beramai-ramai mendaftar kesana.

"bukan kuliahnya yang susah Mun...tapi biayanya yang susah."  kata rekanku menimpali. Pasalnya, SKS yang harus kami tempuh hasil konversi dari jurusan kami sebelumnya ternyata sangat banyak.Itu artinyapun kami harus mengeluarkan kocek yang lebih, plus butuh waktu kuliah yang lama pula, jauh dari target banget. Kata temenku " Ini mah sama aja kita ngulang dari awal lagi...". Memang, seharusnya kami bisa mengambil jurusan yang sesuai dengan jurusan kami sebelumnya untuk mendapatkan jumlah sks yang tidak terlalu banyak. Cuma masalahnya disamping menyesuaikan dengan kebutuhan kerja yang kami jalani sekarang, juga karena jurusan beberapa dari kami tidak ada di universitas tersebut. Dan kami memang sepakat untuk mengambil jurusan yang sama yang sesuai dengan kebutuhan kerja kami saat ini. Disamping itu, perguruan tinggi yang kami tuju itu adalah perguruan tinggi yang termurah dan bermutu bagus(setidaknya minim terakreditasi B) yang telah kami survei di lokasi kami tinggal.

Sayangnya, apa mau kata, kenyataan berkata lain. Ternyata jumlah SKS yang harus kami tempuh sangat banyak. Dan kami tidak punya banyak waktuk untuk itu. Terlalu lama.

Alhasil, malam itu saya dan beberapa rekanku berkumpul di depan asrama dan berdiskusi mencari solusi yang selanjutnya harus kami jalani. Beberapa tertunduk lemas, pias, bingung, yang lain terduduk lemas bertopang dagu. Jalan yang terlihat kemudian didepan kami adalah dua perguruan tinggi yang satu tingkat diatas perguruan tinggi sebelumnya karena dua perguruan tinggi target kami selanjutnya terdapat jurusan kami masing-masing, sehingga bisa meminimal adanya konversi. Setidaknya lebih sedikit jumlah SKS yang kami tempuh. Namun, permasalahannya kemudian adalah....Biaya!. Kami semua jadi mentok disana. Dua perguruan itu memakan biaya yang tidak sedikit. Kami serempak langsung hitung-hitungan antara penghasilan kami sebulan dengan biaya yang mungkin kami keluarkan untuk kuliah. Dan semua termasuk saya benar-benar pias, kami terdiam. Setidaknya kami harus mengeluarkan hampir lebih tiga perempat biaya kuliah dari penghasilan kami tiap bulannya. Rekanku yang telah memiliki keluarga memijit-mijit kepalanya.
 " Anakku..nanti mau dikasih makan apa?"
Sedangkan saya dan beberapa rekan lainnya terbayang pula harus membayar biaya kost dan makan pula tiap bulannya.
" itu pun belum termasuk biaya angkot dan belanja tiap bulannya " kataku dalam hati. Kepalaku sudah mulai puyeng. "Alamat ga bisa ngirim kerumah juga nih..." masih kataku dalam hati. Saya masih saja menghitung-hitung biaya yang harus dikeluarkan jika kami akhirnya memutuskan untuk mengambil perguruan tinggi yang kedua.

"Enaknya sih perguruan tinggi yang ini sistemnya paketan..jadi sudah jelas 1,5 tahunnya".
"iya, cuma ya itu biayanya...". fiuh...

Dilema. Itulah yang terjadi pada kami. Antara mencari waktu kuliah yang singkat, Karena kami memang tanpa sengaja (walau tidak ada aturan yang mengharuskan )dituntut untuk segera menyelesaikan pendidikan lanjutan kami ( Kami sendirilah yang berinisiatif untuk segera mennyelesaikan, karena ada satu lain hal yang membuat kami demikian yang berhubungan dengan kerja kami saat ini )dengan biaya kuliah yang murah, melihat kondisi penghasilan kami pun yang tidak seberapa.

Miris. Itulah yang terjadi. Saat pendidikan menjadi sesuatu yang sangat mahal.
" sial..kenapa harus mentok dibiaya sih". Hal yang paling kubenci dari dulu adalah jika kuingin melakukan sesuatu dan ternyata harus mentok di biaya.
" gw benciiiiiiii banget..!"
Kebencianku mungkin bermula dari dulu saat saya akan melanjutkan kuliah ternyata kuterhalang oleh biaya dan kuharus terlunta-lunta kesana kemari mencari beasiswa dan bantuan para dermawan. Dan ku melihat beberapa rekanku dengan mudahnya lewat jalur khusus tinggal bayar sekian ratus juta dan mereka siap dengan bangku kedokteran dan jurusan lainnya. Dan yang bikin resenya, nilai dia dibawahku. Dan mereka bisa seenaknya tanpa pusing langsung masuk perguruan tinggi yang mereka ingini dengan jurusan yang mereka pilih. " ALLAH...". Saat itu sungguh ku merasakan ketidakadilan yang sangat. Sakit Hatiku makin menjadi ketika ternyata kemudian banyak peristiwa Malpraktek yang terjadi pada dokter-dokter saat ini. Dalam hati saya berkata " Dokter apaan kalau masuk nya aja ga pakai otak!, ga heran kalau terjadi Malpraktek!".
 (Astagfirullahaladzim.....-_-)

Dan ketika disana sini menggembar-gemborkankan sekolah murah, sekolah gratis. gw cuma bilang 
" preeeeeeeeeeeeeeeet...."

Dan kesalutanku pada salah satu sahabatku. Ia anak ber-ekonomi biasa, tapi cerdasnya jangan dikata. Kami selalu berdiskusi bersama dalam segala pelajaran. Dia guruku saat ku takbisa beberapa mata pelajaran. Saya jadi ingat, bagaimana kami dulu sering bersaing dalam pelajaran matematika. Cita-citanya menjadi seorang dokter tidak mengalahkan tingginya biaya kuliah. Ia terus berjuang ke semua perguruan tinggi negeri untuk lolos ke bangku kedokteran. Dia belajar mati-matian. Dan ALLAH Maha Pengasih bagi hambanya yang berusaha. IA lolos kawan!. Tanpa ratusan juta rupiah!. Ia menggunakan otaknya. Saat itu kami berdua sama-sama ingin membuktikan, bahwa kami pun bisa!. Saya pun tahu, bagaimana sakit hatinya dia saat dia tidak diterima di perguruan tinggi pilihan pertamanya sedang kawanku yang membayar ratusan juta dengan peringkat waktu di kelas dibawah sepuluh diterima. Tapi ia bisa membuktikan sekarang.Bahwa Uang bukan segalanya. Sekarang ia Telah menjadi dokter muda. Dan saya bangga padanya. Dialah sejatinya seorang dokter. Dan ku tak pernah ragu saat berkonsultasi kesehatan padanya. Karena kutau, ia tak kan menyia-nyiakan masa kuliahnya.

Dan sekarang. Kembali ku mengalami hal yang sama lagi. Dan rasanya ku ingin berteriak
 " AAAAAAAAAARGGGGGGGGHKKKKKK....". 
" pasti ada jalan..." kata kawanku kemudian.
Kami semua berdiri, malam telah larut, waktu jam malam akan segera berakhir, gontai bersiap kembali ke kamar dengan pikiran masing-masing. Apa yang akan terjadi nanti tak ada satupun yang tau. Dan kami hanya mencoba untuk berusaha. Saya jadi teringat status salah satu kawan " haram hukumnya untuk berputus asa"

" Semoga saja ada sesuatu yang terbaik dibalik jalan yang berliku dalam menempuh niat kita ini mun..." Sang sahabat memelukku dari belakang dengan mata yang berkaca-kaca. Berjalan menuju ke asrama. "amin...amin ya Rabb" kataku tersenyum padanya " pasti". Kupandangi langit "hmm..untung malam ini tak ikutan mendung".

ALLAH...Semoga Engkau memudahkan jalan kami dan niat kami yang baik ini.
Bukakanlah jalan, terangkanlah...hingga kami bisa berjalan dalam keterangan dan tenang. Amin..Amin ya Rabb.

Dalam ramadhan-MU ku berdoa.(-_-)

Everything's gonna be Ok!
SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT kawans..!!!!!v(^O^)v
Man Jadda wa jadda


12082010;23;

Rabu, Agustus 18, 2010

Semarak Dirgahayu RI 65..^_^


" Tojo belas agostos taon empat LIMMA! itulah hari kemerdekaan kitAAAaaaa..hari merdeKA!nusa dan BANGSA!hari lahirnya bangsa IndonesiAAAAaaaa..." 
Hayyaaaaa..pagi-pagi saya dah teriak-teriak sendiri dikamar. semangat bung!, setelah kemaren melaksanakan upacara tujuh belas seperti taon-taon sebelumnya.  Ga tanggung-tanggung kita dah disuruh stand by di lapangan pukul lima pagi!!.  (ngapain coba jam segitu dah kumpul??? lu kate mau sahur bareng!). Kesiangan kaleeeeee...sahur bareng. Kagak, kita mau upacara bareng ayam-ayam berkokok.  (please deh mun...) hehehe..ga deng..kidding. Jam segitu kami harus kumpul, pasalnya upacaranya di Pusat. Pan kita-kita sekarang sedang berada di asrama  yang tempatnya pelosooooooooooooooooooooooook buanget! Dan upacaranya harus bergabung dengan para petinggi-petinggi yang ada di pusat kota. Alhasil berangkatlah kami dari sini subuh hari. Lumayaaaaaaaaan...bisa lihat peradaban sejenak (gaya lu mun, perasaan baru sabtu kemaren deh lu ijin ke kota). iya,  ijin yang membuatku kemalaman dan akhirnya tak bisa kembali ke asrama. hiks.. (oh pak satpam maafkan saya..). 

lanjut ke tujuh belasan... 
Ya seperti kegiatan-kegiatan tujuhbelasan taon-taon sebelumnya, asrama juga  mengadakan lomba-lomba. Seru.. Tapi saya ga ikutan maen, cukup melihat kemeriahannya dari balik tirai-tirai jendela yang kebetulan lapangannya berada di depan ruang yang ada wifinya. Sambil browsing dan nge-blog, ngelihatin kawan-kawan bertanding. Sesekali ikutan teriak ketika rekan se-angkatanku yang jadi peserta, yang hasilnya saya di pelototin seisi ruangan karena heboh sendiri.hehehe... 
Dari lomba balap karung, tim angkatanku kalah tertinggal jauh. Lomba bawa kelereng, kalah juga. Lomba bakiak, apalagi ntuh.  Lomba tarik tambang, bataaaaal.. lomba panjat pinang (pinang dari hongkong!mana ada pinang disini?!kagak ada!) sampai lomba joget pake balon dan angkatanku menempati urutan kedua "HORRREEEEyyyy...!!!!". sontak saya melompat sorak gembira (PLETAK!!! Grombyang..!!!.jiaaaaah ditimpukin kaleng bekas dah).^^v

Jadi inget taon kemaren ikut lomba gerak jalan. Start dari kantor menuju ke  Bundaran HI. Pikir saya dan kawan-kawan " wuokehlah..sampai Burderan HI..siaaaaaaaaaaaap".  Pas sampe Bundaran HI, kaki dah gempor " Alhamdulillah nyampe". Ternyata eh ternyata eh kawan, perkiraan kami meleset, perjalanan ternyata belum selesai, finishnya ternyata bukan di Bundaran HI!, tapi harus putar balik lagi kembali ke tempat semula. JDENG!! 
" ampuuuuuuuuuuuuuun bapaaaaaaaaaaaaak...."
gempor, gempor deh tuh kaki. Alhasil, beberapa kawanku yang di belakang hampir ambruk. terseok-seok mencoba untuk sampai ke finish. Saya dan kawan-kawan yang berada didepan berusaha untuk menyemangati
" hayooooo kawan..bentar lagi...tuh dah keliatan pucuknye".  Padahal mah masih jauuuuuuh. Nyanyi- nyanyi ga jelas, biar rame dan semangat. Tapi teuteeeeeeeep gempor!. Nyampe finish...semua langsung tepar dengan sempurna di garis finish.hauhahaha..Dan semuanya kompak bilang 
" kapoooooooooooooooooooook...." 

walau telat sehari saya ngucapin DIRGAHAYU RI-nya, gapapalah...masih berasa kok semaraknya.^^ SEMANGAT DIRGAHAYU RI-ku ke 65

"Meeeeeerdeeeeekaaaaaaaaaaa..sekali merdeka tetap merdeka!selama hayat masih di kandung badaaaaaaaan..kita tetaaaap... setiaaaaaaaa.. tetaaaaaaap setiaaaaaa..mempertahankan in-do-ne-sia! kita tetaaaaaaaaaaaap...setiaaaaaaaa.... tetaaaaaaaaap...setiaaaaaaa....membela negara kita!"

" hayuk muuuuuun berangkaaaat, nyanyi mulu.."^__^v

Merdeka!

Minggu, Agustus 15, 2010

Kebiasaan yang jadi biasa..

Ingat masalah tulisan ghosob kemaren, saya jadi teringat kasus nek minah beberapa bulan yang lalu.
Tanggal 20 November 2009 saya pernah menulis di blog ini mengenai kasus nek minah, (semoga masih ingat, kalo lupa..nih coba baca beritanya lagi disini) yang sempat  menjadi sorotan , tapi kemudian tak jadi ku posting. Awalnya, saya ikut maki-maki juga sama tuh orang yang sudah nyeret nek minah. Rasa keadilan dan nurani saya berontak karena melihat orang kecil papa yang di dzolimi. Namun setengah perjalanan saya menulis, tiba -tiba saya menyadari sesuatu. Sesuatu dari sisi pemikiran yang lain. Ada sisi lain saya yang tiba-tiba berontak. Terlintas tanda tanya besar dari kata " keadilan ". sisi hati saya yang lain itu bertanya " keadilan yang mana yang lu maksud?". Bukannya perbuatan nek minah mencuri tiga buah kakao itu memang salah? kata hati saya yang lain. Saya melihat perbuatan pengadilan kepada nek minah ini sangatlah tidak manusiawi, tidak berhati nurani, sangat tidak berperasaan. Hanya karena tiga buah kakao nek minah di meja hijaukan dan dipenjarakan selama 1 bulan 15 hari sebagai tahanan rumah, dibandingkan dengan para koruptor-koruptor yang ngambil duit rakyat banyak tapi bebas berkeliaran. Saat saya menuliskan ketidakadilan itu , tiba-tiba hatiku yang lain mempertanyakan " adil yg mana?". Kemudian saya berfikir.. " iya..ya adil yang bagaimana?". Bukankah sebenarnya perbuatan nek minah memang salah yaitu mencuri, dan mencuri itu dosa. Dan secara agama pun jika mau sakleknya, secara hukum agama islam hukumannya sebenarnya adalah potong tangan. Itu bahkan terlihat tidak manusiawi lagi. hmmm..kemudian terpikir lagi..ini adalah kebiasaan dari warga kita, melakukan sesuatu tindakan yang salah namun kecil dianggap biasa, dimaklumi. Kita sering menemukan hal ini, atau bahkan kita juga pernah seperti ini, mencuri-curi kecil yang kita maklumi. Padahal jelas-jelas itu salah, itu dosa.

Saya kemudian jadi berfikir, jangan-jangan hal yang sama bisa saja terjadi di pikiran para koruptor -koruptur indonesia. Bisa saja dia menganggap apa yang dia lakukan adalah hal kecil, hal yang biasa, sehingga bagi mereka tidakklah dosa dan merugikan. Tidak usah jauh-jauh, kita aja kadang sering melakukan pencurian-pencurian kecil yang tanpa kita sadari adalah sebuah bentuk pencurian yang kita anggap bukan pencurian. Hal kecil yang kita anggap maklum. Contoh , hal ini terjadi pada diri saya sendiri. waktu itu saya menelfon orang tua saya menggunakan telfon kantor. Saya waktu itu berfikiran " cuma nelfon sekali ini" dan saya telfonnya untuk hal yang penting. Toh rekan yang lain juga pernah melakukan hal yang sama. Jadi saya menganggapnya ya...biasa aja.
Dan apa coba yang terjadi? orang tua saya diseberang telfon, kemudian bertanya  
" kamu telfon dari mana ini?". Saya jawab " dari kantor ". seketika itu orang tua saya marah pada saya
" nak, jangan lagi kamu pakai telfon kantor untuk menelfon keluar, ini bukan hakmu, itu kan milik kantor, semua kan yang bayar kantormu, lah kamu mau bayar pakai apa? hah?? sekecil apapun itu akan ditagih di akhirat. ingat nak...jangan ulangi lagi. Tutup telfonnya!"
alamak seketika saya kaget. Asli kaget. saya melawan pun , tetap saja sebenarnya saya salah, saya tak bisa berkata-kata apapun saat itu. saya hanya bisa berjanji  untuk tidak melakukannya lagi.

Dan dalam hati saya cuma bisa mengucap syukur " Ya Allah..Alhamdulillah..saya masih di ingatkan.."

Rabu, Agustus 11, 2010

Marhaban Ya Ramadhan...


Ramadhan telah tiba....Ramadhan telah tiba...Ramadhan telah tiba! horey..horey...horeey!! v^O^v

Langsung berasa deh hebohnya. belum juga ramdhan dimulai. Di asrama, kalo malam kembang api dah " duar duer" aja.., lantunan nasyid-nasyid mulai berkumandang disebelah kamarku. hehehe..pasalnya kamarku bersebelahan langsung dengan masjid. Dan para remaja masjidnya telah ramai melakukan rencana-rencana aktifitas ramadhan nanti. Dari mulai mengecat sana sini, ga tau apa yang mereka cat. Yang saya tau dari kamarku tercium bau cat menyengat, yang membuatku megap-megap karena sesak baunya. Pagi-pagi keluar kamar, di depan masjid telah terpampang spanduk ucapan selamat memasuki bulan ramdhan bergabung dengan spanduk-spanduk yang terpampang di dinding beberapa meter didepannya. Spanduk HUT RI ke 65. Di setiap sudut rasanya telah tercium aroma-aroma ramadhan. Dari sms-sms yang masuk, status-status temen yang hampir semuanya sama, kebahagian, ucapan maaf dan rasa syukur memasuki bulan ramadhan. Ga kalah juga, pas saya akhirnya bisa nge-blog lagi, berkunjung ke blog kawan-kawan, semua membahas ramadhan (termasuk saya juga ...hohohoho..).

Semua menyambut dengan ramai dan gembira datangnya Ramadhan. Bulan yang suci, penuh berkah dan ampunan. Bulan tempat meraup pahala sebesar-besarnya, saatnya memperberat timbangan amal baik, mengisi karung-karung kebaikan. semuanya dengan gratis-tis-tis-tisssssssssssssssss sepuasnya. Beribu-ribu malaikat turun, dan saatnya syetan di cancang. Dan kita bebas berbuat baik tanpa ada gangguan. hohohohoho...

Bulan Ramadhan memang indah. Dan baru kali ini ngerasain yang namanya sahur bareng rame-rame se-asrama. Ramai...dan jadinya ga ngantuk. Ibadah kalau dilakukan bareng-bareng, emang bikin semangat. Banyak kawannya. ^_^

Hmmm...saya jadi rindu...rindu Ramadhan di rumah. Rindu saat semua berkumpul (-_-). Ingat keramaian itu, ramai diantara kesepian kami. Suara adik lelakiku selalu terdengar dari masjid dekat rumah. Suara yang khas meramaikan masjid kampung. Berdendang bersholawat, melantunkan ayat-ayatNya. Dan kami akan tau kemana harus mencarinya,jika ia tak pulang semalaman. Jika sahur tiba-pun juga sama, dia paling semangat. Teriakannya bersama kawan-kawannya akan terdengar seantero kampung, gedebag-gedebug suara musik galon, panci, bambu, dan semua alat-alat yang bisa mereka pakai buat musik. Dan orang-orang akan selalu berkata " itu pasti si ben ...". 
Aku Rindu..Rindu akan suasana itu.

Sekarang, tak lagi kudengar semarak itu...kampung tak seramai dulu lagi saat Ramadhan tiba. Saat ia ada. Saat ia hadir. Saat ia menjadi penyemangat dirinya dan kawan-kawannya. Saat semua mendengarkannya. Saat semua menyebut namanya. Sungguh..aku merindukan. Rindu akan hadirnya...

hmmm..Saat waktu mulai mengambil masa kecil kami. Dan saya pun merindu. Dan, Saat Duniapun mulai merampas waktu kami. Aku-pun berubah. Dia-pun berubah.. Dan aku merindu.
Dan kami tak bisa kembali. Kami tumbuh...Kami termakan oleh waktu.
Namun berharap, dapat terulang kembali...
amin (-_-)

Sabtu, Agustus 07, 2010

Asrama..oh asrama


Tulisan ini dibuat pada juni 2010 yang lalu..

Asrama..oh asrama
Masalahnya kalo ga air mampet, kebersihan kamar, kebersihan lorong asrama, kamar mandi,.. dan satu yang sering terjadi ..ghosob! pinjem sandal tapi ga bilang-bilang. Alhasil tiap kali saya keluar kamar selalu teriak
" nyang make sandalku sapa ya..?" 
dan selalu di jawab oleh seseorang yang berada di dalam kamar madi yang kebetulan letaknya persis sebelah kamarku
" saya mun..pinjem bentar ya..."

SSeeeetdah..dalam hati saya berkata " hmm..bilang pinjem kok sekarang?tiap hari pula".  Dasar!. Kebiasaan. Sekali dua kali, okelah, saya masih maklumlah. Lah, ini kalau tiap kali saya mau keluar kamar, sandal ilang mulu, bikin eneg juga kaleeeeeee....apalagi kalau pas lagi buru-buru.  Buru-buru mau ngangkat jemuran, buru-buru mau buang hajat, buru-buru mau mandi, buru-buru mau berangkat, buru-buru mau sholat. Nah loh..jadi buang-buang waktu gara-gara harus nunggu sandal balik. jadi mikir
" ini sebenarnya sandal siapa sih????.lu apa gw, kok jadi gw yang nungguin....".
Dan ga mungkin juga kan, saya balik make sandal siapa aja yang ada di depan kamar karena buru-buru itu. Laaaaaaah...nanti yang punya sandal juga nyariin sandalnya, gimana coba??berantai dong ghosobnya...!Ampyuuuuun...dah.
serasa pengen teriak " woiiiii...beli sandal dong!!masak pada bisa beli HP mahal-mahal bin canggih, sandal 7000 rb perak kagak punya??". hehehe..jahat ga sih saya?^_^v

sabtu, 7 agustus 2010 ; 10:38
Ini nih...kebiasaan yang buruk, yang dianggap terlalu biasa, yang sebenarnya ga biasa, dianggap jadi biasa, yang akhirnya membiasa, dan akhirnya jadi biasa...dan biasa aja...
(duh! kok puyeng ya...). Yang akhirnya malas berinisiatif untuk memperbaiki, yang akhirnya ga ada rasa bersalah, yang akhirnya dosa kecil nyang menumpuk, yang akhirnya jadi turun temurun..
yang seharusnya bisa kita hindari..bisa di perbaiki..
Masalahnya cuman satu..Sadar akan hal kecil.

Nah itu dia ,masalahnya. Saya, mungkin juga beberapa dari kita menjadikan sesuatu hal yang kecil, yang kita anggap " yo wislah, ga papa, cuma gitu doang" , yang sebenarnya adalah salah jadi berusaha untuk memaklumi. Kebiasaan orang kita banget!. Padahal sebenarnya ga bener. Perbuatan dosa kecil yang dianggap biasa. Contoh lain misalnya , mau pinjem baju kakak sendiri , berhubung kakak ga dirumah, asal ambil aja di lemari tanpa ijin dulu sama sang kakak(karena merasa saudara sendiri). Padahal apa susahnya sih bilang ijin pake telfon, ato SMS....

Meski saudara sendiri, tetep aja kan itu bukan milik kita. Belum tentu juga sang kakak ngijinin..
(hayo ngaku..banyak kan, dari kita yang kayak gini...)
Padahal, tau ga sih..kalo kadang-kadang hal kecil kayak gini suka nyakitin hati...alias merasa ga dihargai!. Kita juga punya privasi. walau pun saudara sendiri, anak sendiri, keponakan sendiri! tetep aja itu bukan milik kalian! harus ijin dulu!. Jangan seenaknya karena merasa biasa. yang akhirnya jadi kebiasaan yang turun temurun, yang AKHIRNYA MERASA GA SALAH!!.
(fiuh...sabar mun..sabar..)