Rabu, September 05, 2007

permen coklat..


Akhirnya aku mampu merasakan semuanya, semua rasa yang mereka rasakan, yang kata mereka indah. Tapi bagaimana kau mampu mengontrolnya. Ya....hanya kau yang mampu menahan segalanya. Indah memang, namun terkadang menyakitkan. Semua datang begitu saja, tanpa terduga dan kau ingin terus berada dalam surga sedetik itu.  Manusia hanyalah manusia dan dia bukan malaikat. Tuhan punya arti memberi rasa itu. Memberi semuanya. Saat pikiran mulai menyatu dengan hati. Aku kini telah dewasa. Usiaku mungkin tak muda lagi seperti saat dulu. Dan aku tak mungkin menghindar. Dan berapa lamakah aku akan bertahan. Bertahan dengan kehidupanku. Merasakan dunia. Merasakan dan melakukan hal layak yang dilakukan oleh seorang manusia. Haruskah kulakukan dengan semua hal, segala yang kupegang yang kunamakan dengan nama " prinsip".   Ya.. aku hanyalah seonggok daging bernama manusia. Seonggok yang tak berarti apa-apa.  Kini ribuan rasa berkecamuk dalam dadaku, kadang terasa sesak. Sangat sesak, kadang kumerasakan haru, dan rasanya aku ingin menangis, sepertinya rasa itu menyatu. Dan ada kerinduan disana. Kerinduan akan kebersamaan, kerinduan yang seharusnya tak ada, jika kuingat adanya Tuhan.  Ya ...selingsing-selingsing kecil bertebaran dihatiku...senandung lagu yang terdengar sendu terasa indah, bagaikan dunia tiba-tiba berubah. Aku terpesona. Saat senyum mulai serasa manis.

Apakah ini yang kau sebut dengan " Cinta"?. Semudah itukah..?. ah bukan..ini hanya sekedar bunga hati. ya bunga hati, ibarat bunga tidur yang hanya sesaat, karena hatiku pun hanya berdebar sesaat, mengagumi tanpa menginginkan. aku mungkin naif, jika aku aku tak ingin sekedar bersama " sesaat". Dan bukankah itu yang dinamakan "setan" dalam mata Tuhan..? sulit untuk membedakannya. karena kusadari ini benar-benar manis.  Seorang yang berbeda dengan diriku begitu indah dimataku. Sangat indah. bagaikan tak ada manusia selain dia. Diantara ribuan manusia berkecamuk dimataku dan hanya dia yang terlihat. Mataku nakal betul. Mencari-mencari sedang hatiku memberontak. Kurang ajar. Aku merasa lebih indah. Sebagai wanita aku merasa begitu manis. Sangat manis. Saat kusembunyikan senyum terbaikku. Dalam- dalam kusimpan. hanya sejentik cekung dipipi. menyembunyikan rona merah diwajahku. bersembunyi. ah..aku benar-benar merasakan keindahan. Aku merasa sebagai Wanita. Sebagai seorang perempuan. Inikah aku?. Inikah satu bagian episode yang terasa bagaikan kopi susu manis?. permen coklat yang kukulum tak ingin habis ?. ya...permen coklat dalam kehidupanku...hanya datang untuk sesaat. Satu permen akan habis, dan akan datang lagi suatu saat nanti.(^)_(^)....
(09:55;TA15B+;050907; maafkan aku Tuhan...)