Minggu, Agustus 15, 2010

Kebiasaan yang jadi biasa..

Ingat masalah tulisan ghosob kemaren, saya jadi teringat kasus nek minah beberapa bulan yang lalu.
Tanggal 20 November 2009 saya pernah menulis di blog ini mengenai kasus nek minah, (semoga masih ingat, kalo lupa..nih coba baca beritanya lagi disini) yang sempat  menjadi sorotan , tapi kemudian tak jadi ku posting. Awalnya, saya ikut maki-maki juga sama tuh orang yang sudah nyeret nek minah. Rasa keadilan dan nurani saya berontak karena melihat orang kecil papa yang di dzolimi. Namun setengah perjalanan saya menulis, tiba -tiba saya menyadari sesuatu. Sesuatu dari sisi pemikiran yang lain. Ada sisi lain saya yang tiba-tiba berontak. Terlintas tanda tanya besar dari kata " keadilan ". sisi hati saya yang lain itu bertanya " keadilan yang mana yang lu maksud?". Bukannya perbuatan nek minah mencuri tiga buah kakao itu memang salah? kata hati saya yang lain. Saya melihat perbuatan pengadilan kepada nek minah ini sangatlah tidak manusiawi, tidak berhati nurani, sangat tidak berperasaan. Hanya karena tiga buah kakao nek minah di meja hijaukan dan dipenjarakan selama 1 bulan 15 hari sebagai tahanan rumah, dibandingkan dengan para koruptor-koruptor yang ngambil duit rakyat banyak tapi bebas berkeliaran. Saat saya menuliskan ketidakadilan itu , tiba-tiba hatiku yang lain mempertanyakan " adil yg mana?". Kemudian saya berfikir.. " iya..ya adil yang bagaimana?". Bukankah sebenarnya perbuatan nek minah memang salah yaitu mencuri, dan mencuri itu dosa. Dan secara agama pun jika mau sakleknya, secara hukum agama islam hukumannya sebenarnya adalah potong tangan. Itu bahkan terlihat tidak manusiawi lagi. hmmm..kemudian terpikir lagi..ini adalah kebiasaan dari warga kita, melakukan sesuatu tindakan yang salah namun kecil dianggap biasa, dimaklumi. Kita sering menemukan hal ini, atau bahkan kita juga pernah seperti ini, mencuri-curi kecil yang kita maklumi. Padahal jelas-jelas itu salah, itu dosa.

Saya kemudian jadi berfikir, jangan-jangan hal yang sama bisa saja terjadi di pikiran para koruptor -koruptur indonesia. Bisa saja dia menganggap apa yang dia lakukan adalah hal kecil, hal yang biasa, sehingga bagi mereka tidakklah dosa dan merugikan. Tidak usah jauh-jauh, kita aja kadang sering melakukan pencurian-pencurian kecil yang tanpa kita sadari adalah sebuah bentuk pencurian yang kita anggap bukan pencurian. Hal kecil yang kita anggap maklum. Contoh , hal ini terjadi pada diri saya sendiri. waktu itu saya menelfon orang tua saya menggunakan telfon kantor. Saya waktu itu berfikiran " cuma nelfon sekali ini" dan saya telfonnya untuk hal yang penting. Toh rekan yang lain juga pernah melakukan hal yang sama. Jadi saya menganggapnya ya...biasa aja.
Dan apa coba yang terjadi? orang tua saya diseberang telfon, kemudian bertanya  
" kamu telfon dari mana ini?". Saya jawab " dari kantor ". seketika itu orang tua saya marah pada saya
" nak, jangan lagi kamu pakai telfon kantor untuk menelfon keluar, ini bukan hakmu, itu kan milik kantor, semua kan yang bayar kantormu, lah kamu mau bayar pakai apa? hah?? sekecil apapun itu akan ditagih di akhirat. ingat nak...jangan ulangi lagi. Tutup telfonnya!"
alamak seketika saya kaget. Asli kaget. saya melawan pun , tetap saja sebenarnya saya salah, saya tak bisa berkata-kata apapun saat itu. saya hanya bisa berjanji  untuk tidak melakukannya lagi.

Dan dalam hati saya cuma bisa mengucap syukur " Ya Allah..Alhamdulillah..saya masih di ingatkan.."

10 komentar:

  1. kalo hati nurani sudh dibutakan bisa merasa biasa aja tuh meskipun mereka korupsi

    BalasHapus
  2. iya betul juga kebiasaan buruk jangan di tiru...!curi2 jam kerja pura2 mau ke WC..kalu sekarang sih udah gak lagi kalii pake telp kantor..sms an aja gratis tuuhhh..*nyeritain diri sendiri nihh*

    BalasHapus
  3. Faktor kebiasaan ini yang sulit di hilangkann yahh Mun...!

    BalasHapus
  4. Teladan seorang orang tua yang sangat baik tu sobat...

    BalasHapus
  5. @ mbak fanny : iya mbak...(-_-)

    @ bang ipin : ga kok bang..saya cuma sekali itu..beneran dah ga bo'ong..hiks..

    @ admin :Ga sulit kok..gampang..asal niat aja..yang susah itu ngerubah kebiasaan orang lain..makanya kita mulai dari kita sendiri..keluarga kita sendiri..
    begitu...

    @ fais : mmm..iya, Alhamdulillah fais Allah masih mejaga saya lewat mereka..^^

    BalasHapus
  6. Selamat berbuka puasa
    Semoga di terima amal ibadah nya di hari ini....

    BalasHapus
  7. Perlu ada kesiapan mental untuk belajar bahwa ada hal2 yang bukan menjadi milik kita dan harus kita sadari itu utk tidak mengambilnya.

    BalasHapus
  8. benar benar menghargai hak dan kewajiban.

    BalasHapus
  9. hal-hal kecil yang tak bagus bisa menjadi sebuah gunung kejahatan

    BalasHapus